Putra Paniai Tulis 4 Buku Dalam 3 Bahasa

Selasa, September 18, 2007

Minta Bantuan Pemda Untuk Diterbitkan
Matius Frengkye Degey ini patut dicontoh oleh anak-anak Papua lainnya bahkan di seluruh tanah air, berkat keuletan dan kesabarannya ia telah berhasil menyusun 4 buku dalam tiga bahasa. Padahal, ia adalah mahasiswa yang usianya baru menginjak 23 tahun.

Mahasiswa Fakultas Pariwisata dan Seni Budaya Universitas Udayana Bali ini berhasil menyusun 4 buku masing – masing berjudul complete vocabulary Indonesia – English – Mee yang berisi kosa kata dalam tiga bahasa tersebut, lalu the basic of English language English – Indonesia – Mee tentang pengetahuan dasar dalam tiga bahasa itu. Lalu buku berisi kamus atau dictionary Indonesia – English – Mee dan Synonims and antonyms dictionary (kamus sinomin dan antonym) dalam tiga bahasa tersebut.

Kata Matius, keempat buku tersebut disusunnya sejak tahun 2003 lalu hingga tahun 2007 ini. Hanya butuh waktu 4 tahun ia menyusun setiap buku yang tebalnya mencapai ratusan halaman itu. “Saya mulai menyusun buku sejak tahun 2003 lalu,” akunya kepada Cenderawasih Pos kemarin di Kantor Redaksi.

Dikatakan, dengan adanya buku tersebut, maka masyarakat Paniai khususnya suku Mee akan lebih mudah berkomunikasi baik dalam Indonesia maupun bahasa Inggeris. “Karena buku ini memang sengaja saya dediaksikan untuk masyarakat pedalaman di Paniai sehingga mereka akan lebih mudah berkomunikasi,” katanya.

Hanya saja, meskipun buku itu telah rampung disusun, namun Matius tidak bisa berbuat apapun dengan hasil karyanya itu. Sebab buku itu belum bisa diperbanyak karena terbatasnya dana yang ia miliki. “Saya tidak punya dana untuk meperbanyak buku ini, padahal, saya ingin sekali buku bisa beredar di kalangan masyarakat Papua,” katanya miris.

Karena itu, ia berharap agar pemerintah mau menfasilitasi perbanyakan dan penjualan buku tersebut sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat. “Harapan saya sama peemerintah daerah semoga mereka mau membantu, karena saya sendiri mahasiswa anak petani yang tidak punya kemampuan apa-apa selain belajar dengan tekun untuk kemajuan Papua,” tandasnya.(ta)
----------------------------------------
Sumber: http://www.kabarpapua.com/online/modules.php?name=News&file=article&sid=674

0 komentar:

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut