Guru Harus Memahami Budaya Papua

Selasa, Mei 25, 2010

Kapasitas dan kemampuan serta kepintaran seorang guru harus bisa juga memahami budaya masyarakat asli Papua.

Penegasan ini disampaikan Rektor Uncen, Berth Kambuaya, menanggapi adanya sebuah wacana yang dikembangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bahwa jumah guru di Papua masih kurang dan akan di datangkan dari luar Papua.

“Sekitar 70 – 80 persen tenaga pendidik di Papua tiap tahun hasilkan Uncen Jayapura, lalu mengapa dibilang kurang guru,” ujar Berth Kambuaya, di Abepura, Sabtu (22/5).

Ia mengakui telah mendengar adanya Master of Understanding (MoU) yang dilakukan Pemprov Papua dengan pihak luar dalam rangka mendatangkan guru untuk mengajar di Tanah Papua.

“Tidak semua lembaga pendidikan mempunyai lisence atau pengakuan sah dari pemerintah untuk pendidikan guru, sedangkan Uncen telah memiliki Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK),” akuinya.

Seharusnya, kata dia, masalah ini didiskusikan terlebih dahulu, sebab Uncen juga sudah melakukan MoU dengan kabupaten/kota di Tanah Papua untuk mengembangkan guru-guru di daerah.

Kambuaya meminta jika memang dinilai saat ini terjadi kekurangan guru di Papua, maka harus diimbangi pula dengan fasilitas yang baik dalam mendukung dan meningkatkan kemampuan dan kualitas guru-guru di daerah.

“Guru harus dididik di Papua, bukan di Jakarta,” harapnya.

“Jangan ada dobel standar di Papua dengan hal seperti ini, jadi mari kita bicarakan baik-baik,” tandasnya.

-----------------------

Sumber: http://tabloidjubi.com/

BACA TRUZZ...- Guru Harus Memahami Budaya Papua

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut