Semakin Banyak Memberi, Semakin Banyak Menerima

Sabtu, Maret 26, 2011

"Namaku Linda. Aku memiliki sebuah kisah cinta yang memberiku sebuah pelajaran tentangnya. Ini bukanlah sebuah kisah cinta hebat dan  mengagumkan penuh gairah seperti dalam novel-novel roman, walau begitu menurutku ini adalah kisah yang jauh lebih mengagumkan dari itu semua.

Ini adalah kisah cinta ayahku, Mohammed Huda alhabsyi dan ibuku, Yasmine Ghauri. Mereka bertemu disebuah acara resepsi pernikahan dan kata ayahku ia jatuh cinta pada pandangan pertama ketika ibuku masuk ke dalam ruangan. Saat itu ayah tahu, bahwa inilah perempuan yang akan menikah dengannya. Hal ini menjadi kenyataan, kini mereka telah menikah selama 40 tahun dan telah memiliki tiga orang anak, aku anak tertua, telah menikah dan memberikan mereka dua orang cucu.

Mereka bahagia dan selama bertahun-tahun telah menjadi orang tua yang sangat baik bagi kami, mereka membimbing kami, anak-anaknya dengan penuh cinta kasih dan kebijaksanaan. Aku teringat suatu hari ketika aku masih berusia belasan tahun. Saat itu beberapa ibu-ibu tetangga kami mengajak ibuku pergi kepembukaan pasar murah yang mengobral alat-alat kebutuhan rumah tangga. Mereka mengatakan saat pembukaan adalah saat terbaik untuk berbelanja barang obral karena saat itu saat termurah dengan kualitas barang-barang terbaik.

Tapi ibuku menolaknya karena ayahku sebentar lagi pulang dari kantor. Kata ibuku,"Mama tak akan pernah meninggalkan papa sendirian". Hal itu yang selalu dicamkan oleh ibuku kepadaku. Apapun yang terjadi, sebagai seorang perempuan aku harus patuh pada suamiku dan selalu menemaninya dalam keadaan apapun, baik miskin, kaya, sehat maupun sakit. Seorang perempuan harus bisa menjadi teman hidup suaminya. Banyak orang tertawa mendengar hal itu menurut mereka, itu hanya janji pernikahan, omong kosong belaka. Tapi aku tak pernah memperdulikan mereka, aku percaya nasihat ibuku.

Sampai suatu hari, bertahun-tahun kemudian, kami mengalami duka, setelah ulang tahun ibuku yang ke-59, ibuku terjatuh di kamar mandi dan menjadi lumpuh. Dokter mengatakan kalau saraf tulang belakang ibuku tidak berfungsi lagi sehinnga ia harus menghabiskan sisa hidupnya di tempat tidur. Ayahku, seorang pria yang masih sehat diusianya yang lebih tua, tapi ia tetap merawat ibuku, menyuapinya, bercerita banyak hal padanya, mengatakan padanya kalau ia mencintainya. Ayahku tak pernah meninggalkannya, selama bertahun-tahun, hampir setiap hari ayahku selalu menemaninya, ia masih suka bercanda-canda dengan ibuku. Ayahku pernah mencatkan kuku tangan ibuku, dan ketika ibuku bertanya ,"untuk apa kau lakukan itu? Aku sudah sangat tua dan jelek sekali". Ayahku menjawab, "aku ingin kau tetap merasa cantik". Begitulah pekerjaan ayahku sehari-hari, ia merawat ibuku dengan penuh kelembutan dan kasih sayan. 

Para kenalan yang mengenalnya sangat hormat dengannya. Mereka sangat kagum dengan kasih sayang ayahku pada ibuku yang tak pernah pudar. Suatu hari ibu berkata padaku sambil tersenyum, "Kau tahu, Linda. Ayahmu tak akan pernah meninggalkan aku...kau tahu kenapa?" Aku menggeleng dan ibuku melanjutkan, "karena aku tak pernah meninggalkannya. .."

Itulah kisah cinta ayah dan ibuku. Mereka memberikan kami, anak-anaknya pelajaran tentang tanggung jawab, kesetiaan, rasa hormat, saling menghargai, kebersamaan, dan cinta kasih. Bukan dengan kata-kata, tapi mereka memberikan contoh dari kehidupannya.

Sumber: http://www.conectique.com/enlight_your_life/article.php?article_id=5841
BACA TRUZZ...- Semakin Banyak Memberi, Semakin Banyak Menerima

Doa Seorang Gadis.... untuk Semua Perempuan di Dunia

Tuhanku...

Aku berdo'a untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah

Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya

Tuhanku...
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna, sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna

Tuhanku...

Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana, mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku
berharap kami berdua dapat mengatakan:
"Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah
memberikan kepadaku pasangan yang dapat membuat
hidupku menjadi sempurna."

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan

Amin....

rgds,
Evelyn


Sumber: http://www.conectique.com/enlight_your_life/article.php?article_id=8257
BACA TRUZZ...- Doa Seorang Gadis.... untuk Semua Perempuan di Dunia

Kacang Harus Melupakan Kulitnya

Seorang partner saya pernah bertanya “Pak, kok diajarkan semuanya ? Apa Bapak tidak takut nantinya setelah Bapak mengajarkan semua ilmu yang Bapak miliki mereka malah lupa pada Bapak, seperti kacang lupa pada kulitnya?” Hal ini terjadi karena ia melihat materi NLP Practitioner yang saya ajarkan lebih banyak dan lebih dalam pembahasannya, dibandingkan training sejenis di Indonesia. Saya katakan kepadanya ada empat alasan kenapa saya selalu total dalam memberikan sesuatu.


Pertama saya memiliki guru-guru yang luar biasa dalam hidup saya, Tung Desem Waringin, Krishnamurti, RH Wiwoho, James Gwee, Tim Hallbom (NLP Institute California), William Horton. Psy.D (NFNLP Florida), John Grinder (NLP Academy –London), Anthony Robbins, Stave G James (America Alliance of Hypnosis), Karl Nielsen (NLP & Coaching Institute Berlin), T Harv Eker dan Barnie Wee (Mind transformation Singapore), mereka selalu menjawab semua yang saya tanyakan dan tidak pernah menyembunyikan apa yang mereka ketahui. Karena semakin banyak memberi maka gelas, semakin kosong dan semakin kosong sebuah gelas,maka semakin banyak “air” yang bisa mengisinya.

Kedua, saya adalah orang yang terus belajar dan berkembang. Setiap tahunnya saya pasti melakukan upgrade keluar negeri jadi ilmunya pasti terus berkembang, oleh karena itu semua peserta NLP Practitioner dan Master practitioner saya diwajibkan untuk ikut kembali materi atau kelas yang sama pada angkatan berikutnya secara GRATIS. Ini bermanfaat untuk melakukan upgrade ilmu dan mengasah kembali “gergaji.”
Ketiga, saya balajar NLP Practitioner dari dua lembaga yang berbeda (NLP Institute -California, Mind transformation - Singapore) dan saya belajar NLP Master Practitioner dari tiga lembaga yang berbeda (Mind Transformation – Singapore, NLP Academy –London, NFNLP-Florida) dimana sebagian besar materinya berbeda, jadi saya tidak akan pernah kehabisan bahan saat saya membagikannya.

Dan keempat, power of vibration. Saat saya total, sungguh-sungguh dan tulus memberi, para peserta pasti akan dapat merasakan hal tersebut. Ini terbukti dari tingkat closing yang 90% dan bahkan ada kelas NLP Practitioner yang 100% pesertanya joint ke kelas NLP Master Practitioner. Lebih “gilanya” ada peserta yang sudah daftar untuk kelas NLP Trainer Training yang baru akan diadakan 2012.

Kemudian kepada partner saya ini saya mengatakan. Bagi saya kacang lupa kulitnya adalah pribahasa yang kurang tepat. Sudah semestinya kacang haruslah melupakan kulitnya, kalau ia mau tumbuh dan berkembang. Kacang yang tetap tinggal didalam kulitnya tidak akan pernah menghasilkan kacang-kacang yang lain. Sebaliknya jikalau ia keluar dari kulitnya kemudian tumbuh dan berkembang, baru ia akan dapat menghasilkan kacang-kacang yang lain. Menjadi egois kalau membiarkan sebuah kacang tetap tinggal didalam kulitnya sehingga akhirnya membusuk atau justru digoreng.

Dalam hidup ini saya pernah melatih beberapa trainer yang kemudian menjadi trainer yang handal, apakah mereka mengingat saya atau tidak itu bukan urusan saya lagi. Ada diantara mereka yang menjadi Motivator No.1 Asia, ada yang bekerjasama dengan pembicara terkenal asal Amerika dan membuka cabang coaching di Indonesia atau ada juga yang akhir saya perkenalkan dengan partner saya Tung Desem Waringin kemudian akhirnya kita menjadi partner bersama.Mereka sekarang telah berkembang dan bermanfaat bagi banyak orang.

Melihat kiprah mereka, membaca atau mendengar cerita tentang mereka saya merasa ketambahan energy ,semangat untuk berbagi ,membantu dan membimbing. Karena NLP bukanlah teori, NLP adalah PERBUATAN. Jadilah kacang yang melupakan kulitnya atau dalam pandangan yang berbeda yakni tidak bergantung pada kulitnya tetapi menjadi kacang yang bisa tumbuh, berkembang, menghasilkan lebih banyak kacang-kacang yang lain.

*) Ongky Hojanto adalah penulis buku Best-Seller “The Secret To Be More Success”, partner Penulis buku “Financial Revolution in Action” bersama Tung Desem Waringin. Narasumber OBROLAN Pagi motivasi di Pacific TV dan narasumber di SMART FM Indonesia ini dapat dihubungi langsung di www.ongkyhojanto.com

Sumber: http://www.pembelajar.com/kacang-harus-melupakan-kulitnya
BACA TRUZZ...- Kacang Harus Melupakan Kulitnya

Cerita Pagi dari Bangku Sekolah

Dari jaman sekolah doeloe rasanya senang sekali apabila Bapak atau Ibu guru kita mengumumkan bahwa ada kegiatan rapat dewan guru sehingga para siswa diminta belajar di rumah masing-masing. Teriakan hore secara koor bergema di ruang kelas tanpa komando. Budaya itu diyakini masih ada dan berlaku sampai sekarang pada level atau jenjang pendidikan manapun dan di mana pun.


Bahkan saya sendiri menjelang akhir pekan rasanya kok plong bangets ya? Apa karena akan terbebas dari rutinitas tugas? Hehehe… Sebuah seloroh pernah saya ungkapkan kepada para mahasiswa bahwa sesekali mahasiswa membuat pengumuman yang berbunyi demikian “Sehubungan para siswa/mahasiswa mau rapat, para guru/dosen dipersilakan mengajar di rumahnya masing-masing. Wkwkwkwk…”.

Barangkali saja ada guru/dosen yang senang mendengarnya karena terbebas dari belenggu rutinitas. Ups! Yang satu ini tolong jangan diekspos ya, entar dikira Anda dianggap tidak taat aturan dalam soal penghormatan pada guru/dosen.


Saya pernah mengumumkan suatu hari bahwa perkuliahan dipercepat dari jadwal yang seharusnya karena ada tugas/dinas ke luar kampus. Tak pelak teriakan hore secara koor yang sama bergema dari mulut para mahasiswa. Saya akhirnya memutuskan menunda keluar ruang kelas. Saya mengurungkan niat mengakhiri pecepatan perkuliahan dengan mengatakan bahwa selama ini berarti dalam mengikuti pembelajaran dijalani dengan terpaksa atau penuh tekanan. Mereka mengelak dengan tuduhan tersebut. Namun saya beranalogi bahwa seandainya menjalani perkuliahan dengan gembira atau fun mengapa teriakan yang terucap bukan kalimat yang sebaliknya. Yakni sebuah kalimat yang menggambarkan rasa kecewa karena dtinggal dosennya dalam proses belajar di kelas.

Yang jelas guru atau dosen yang baik adalah mereka yang kehadirannya dinantikan oleh para siswa atau mahasiswanya. Ia akan dirindukan bila tidak masuk/hadir di sekolah atau kampus. Apabila yang terjadi sebaliknya, berarti ada yang salah dengan proses belajar-mengajar yang selama ini terjadi.

Seorang pendidik mestinya mempunyai kepribadian yang menarik, supel dalam menjalani aktifitas pembelajaran. Ia juga menggunakan paradigma pendidikan demokratis dalam menekuni peran profesional seorang pendidik –untuk hal ini selanjutnya baca “Paradigma Pendidikan Demokratis karya Prof. Dr. Dede Rosyada, MA–. Ia juga harus menjadi orang yang pertama yang mengamalkan dan mengimplementasikan hal-hal yang diajarkan kepada para muridnya.

Pernah pada suatu siang seorang mahasiswa mengirimkan sebuah pesan pendek bahwa ia sedang bete mengikuti perkuliahan yang diasuh oleh seorang dosen. Katanya: “Panas euy, bete, jenuh, mendengarkan ceramah si dosen, sudah tua lagi”. Selang beberapa detik kemudian saya menjawabnya:”Bukankah kita juga akan menjadi tua? Berarti kita akan membetekan juga dong…”. Ya, mestinya seorang guru/dosen harus dapat mendesain pembelajarannya secara komprehensif dengan perencanaan yang matang. Kombinasi berbagai metode dan strategi pembelajaran dapat dilakukan agar prosesnya belajar di ruang kelas dapat berjalan secara menyenangkan dan sukses mencapai tujuan yang ditentukan dan diharapkan.

Metode ceramah memang murah meriah, dan bersifat massif. Tetapi ceramah yang monoton juga dapat membuat kejenuhan yang dirasakan oleh para peserta didik. Di samping mempunyai kelebihan, metode ceramah juga mempunyai sedikit-banyak kekurangan. Kekurangan inilah yang mestinya dapat didukung dengan penggunaan kombinasi metode semacam diskusi, tanya-jawab, demonstrasi, karya wisata, resitasi, dll. Sudirman N, et. all. dalam buku Ilmu Pendidikan menjelaskan secara gamblang berbagai kelebihan dan kelemahan metode-metode mengajar. Hal ini juga dapat diperkuat dengan penggunaan strategi, pendekatan, dan teknik pembelajaran yang berpusat pada aktifitas siswa. Buku 101 Strategi Active Learning karya Melvin L. Sibermen dapat memberikan inspirasi para pendidik untuk mengarahkan pembelajarannya menjadi lebih menarik.

Sebagai seorang guru, dosen, atau sebutan lain yang aktifitasnya sejalan, sudah seharusnya mengembangkan paradigma baru dalam proses pembelajaran. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Artinya bagaimana dapat mendesain agar peserta didik tetap dapat belajar kendatipun kita absen dalam proses pembelajaran dengan berbagai alasan yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan. Wallahu a’lam.

*) Tanenji, Dosen dan Sekretaris Laboratorium Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini dapat dihubungi langsung di tanenji@yahoo.com



Sumber: http://www.pembelajar.com/cerita-pagi-dari-bangku-sekolah
BACA TRUZZ...- Cerita Pagi dari Bangku Sekolah

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut