Rp439 Miliar untuk UN

Sabtu, April 18, 2009

Sekolah Dilarang Lakukan Pungutan kepada Siswa

Pelaksanaan ujian nasional untuk siswa SD-SMA
sederajat gratis alias tidak dipungut biaya. Pasalnya, pendanaan UN
sudah ditanggung pemerintah pusat dan daerah yang pada tahun ini
nilainya mencapai Rp 438, 61 miliar atau hampir Rp 439 miliar.

”Kalau ada pungutan, itu pelanggaran. Biaya UN dan UASBN total
ditanggung pemerintah pusat dan daerah,” tegas Ketua Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) Mungin Eddy Wibowo di Jakarta, Rabu (15/4).

Anggaran UN yang disediakan pemerintah tersebut meliputi biaya UN
SMP-SMA sederajat senilai Rp 296 miliar, ujian akhir sekolah
berstandar nasional (UASBN) di tingkat SD Rp 59,5 miliar, serta
pengawasan dan pemantauan oleh tim independen sebesar Rp 83 miliar.

Pelaksanaan UN dan UASBN akan diikuti 10.297.816 siswa yang meliputi
siswa SD sebanyak 4.514.024 orang, siswa SMP sebanyak 3.575.987 orang,
dan siswa SMA sebanyak 2.207.805 orang.

Mungin menjelaskan, proses persiapan penyelenggaraan UN sudah
dilakukan sejak Maret 2009. Semua master soal sudah mulai dicetak di
masing-masing provinsi.

Adapun pendistribusian soal dilakukan sejak pekan lalu, terutama untuk
daerah-daerah terpencil. ”Jadi pada Jumat besok soal sudah berada di
rayon atau kabupaten. Baru satu jam sebelum pelaksanaan UN soal
dikirim ke sekolah,” kata Mungin menjelaskan.

Jadwal pelaksanaan UN dimulai pada 20-24 April untuk SMA/MA/SMK/SMA
Luar Biasa, SMP/MTs/SMP Luar Biasa pada 27-30 April, dan UASBN SD pada
11-13 Mei.

Untuk pemantauan dan pengawasan UN diterjunkan tim independen dari
perguruan tinggi yang jumlahnya mencapai 55.265 orang dan pengawas
ruangan sebanyak 1,03 juta orang.

Burhanuddin Tolla, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Departemen
Pendidikan Nasional, mengatakan, soal-soal UN dibuat secara bervariasi
mulai dari yang mudah hingga sulit untuk mengetahui minimum kompetensi
yang bisa dicapai siswa secara nasional. Pemerintah menjamin tidak ada
kebocoran soal UN secara massal karena soal-soal di tiap provinsi
berbeda.

Selama lima tahun pelaksanaan UN, kata Burhanuddin, terjadi
peningkatan nilai rata-rata secara nasional. Berdasarkan hasil
evaluasi, pada tahun 2004 rata-rata nilai UN hanya 5,5. Namun pada
2008 rata-rata nilai meningkat drastis menjadi 7,3. ”Jadi terbukti
bahwa UN mampu meningkatkan prestasi belajar siswa,” katanya.

Siapkan mental

Di Surabaya, Jawa Timur, sebagian SMA mulai menghentikan persiapan
akademis bagi para pelajarnya yang akan ikut UN. Sekolah mulai
menyiapkan mental pelajar.

Wakil Kepala SMA Dr Soetomo Surabaya Ali Irianto mengatakan, persiapan
akademis terakhir oleh sekolah diselenggarakan pada Senin (13/4).
Sekolah merasa sudah cukup untuk persiapan akademis. ”Sekarang kami
menghentikan persiapan akademis dan mengajak pelajar lebih tenang,”
tuturnya.

SMA Santa Maria Surabaya melibatkan orangtua dan pelajar dalam
persiapan sejenis. Kepala SMA St Maria Suster Agatha Linda mengatakan,
pihaknya menyelenggarakan spiritual emotional freedom technique
(SEFT).

Di Brebes, Jawa Tengah, Sekretaris II Dewan Pendidikan Kabupaten
Brebes Wijanarko menyarankan agar menjelang pelaksanaan UN siswa
sebaiknya tidak lagi dijejali latihan soal maupun pengayaan materi
baru. Mereka hanya membutuhkan dukungan psikologis untuk memantapkan
mental dalam menghadapi UN.

Di Palangkaraya, menurut Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah,
karena jumlah perguruan tinggi sangat terbatas, pelaksanaan UN akan
melibatkan masyarakat.(ELN/RAZ/ACI/APO/WIE/CAS/WHY)

--------------------------------
Sumber: Kompas
BACA TRUZZ...- Rp439 Miliar untuk UN

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut