Festival Budaya Danau Paniai: “Memperkokoh Identitas Ke-Mee-an Orang Mee di Papua”

Senin, Oktober 19, 2009


Yayasan Pembangunan Kesejahteraan Masyarakat (Yapkema) Paniai bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Paniai, Oxfam GB, dan Gereja Kingmi Papua akan mengadakan Festival Budaya Paniai di pinggir Danau Paniai, Enarotali tanggal 22 s.d. 26 Oktober 2009.

Direktur Yapkema Paniai, Hanok Herison Pigai, S.E. mengatakan, Festival Budaya yang bertema “Berubah untuk Menjadi Kuat” itu akan dihadiri oleh puluhan ribu orang Mee. Festival Budaya tersebut dilaksanakan dalam rangka memperkokoh identitas dan harga diri ke-Mee-an orang Mee di tanah Papua sebagai ciptaan Tuhan yang mulia.

“Nilai-nilai budaya orang Mee saat ini mulai digilas oleh budaya popular. Padahal kebudayaan itukan merupakan cipta rasa dan karsa manusia yang merupakan pemberian Tuhan. Maka, orang Mee harus mempertahankannya sebagai identitas. Kalau kita kehilangan budaya, maka akan digilas zaman,” kata Hanok.

Festival Budaya ini akan menampilkan berbagai lomba, antara lain Totauga, Tupe, Bedouyouga, Gawai, Kaido, Bagaimakido, Mancing, Renang, Dayung, Mengarang, Menggambar, Kampung Bersih, dan lainnya.

Kata Hanok, semua orang Mee mulai dari Mapiha, Kamuu, Wagethe, dan Enarotali akan mengenakan pakaian adat (koteka-moge). Juga, akan mengadakan ibadah KKR dengan menghadirkan 10 pembicara termasuk Pdt. Dr. Benny Giyai (sebagai ketua umum, red).

“Kami menganggap penting untuk melakukan upaya-upaya pemberdayaaan dan pengembangan budaya dan adat Mee untuk tetap menjadi dasar filosofis dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Paniai sebagai pedoman berkehidupan sehari-hari,” katanya.

Dari sisi Undang-Undang Otsus Papua, kata Hanok, pelestarian kebudayaan orang Papua adalah satu amanat yang diatur di dalamnya. Pada 43 ayat 2 menyatakan bahwa kewajiban pemerintah Provinsi Papua salah satunya adalah mengakui dan menghormati, melindungi memberdayakan dan mengembangkan hak ulayat masyarakat adat dan hak perorangan para warga masyarakat hukum adat. Selain itu, dalam pasal 57 ayat 1 juga dinyatakan adanya kewajiban bagi pemerintah provinsi Papua untuk melindungi, membina dan mengembangkan kebudayaan asli Papua.

Kekerasan Terhadap Perempuan Bukan Budaya Paniai
Hanok mengatakan, kekerasan terhadap perempuan bukan merupakan budaya Paniai. Pada dasarnya, nilai-nilai dalam budaya Paniai selalu mengajarkan adanya perdamaian, saling menghargai, meghormati dan menjaga antarsesama manusia, tanpa membedakan laki-laki dan perempuan.

Hanok menjelaskan, Yapkema dan Oxfam GB melalui program Raising Her Voice menganggap penting untuk melakukan upaya-upaya pemberdayaaan dan pengembangan budaya dan adat Paniai untuk tetap menjadi dasar filosofis dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat Paniai sebagai pedoman berkehidupan sehari-hari

“Salah satu pesan penting yang ingin disampaikan dalam Festival Danau Paniai adalah memastikan adanya pemahaman bersama dalam masyarakat Paniai, bahwa kekerasan terhadap perempuan bukanlah bagian dari nilai adat dan budaya Kabupaten Paniai.

Memperkokoh HAM
Menurut Hanok, nilai adat dan budaya Paniai juga memberikan penghormatan dan mendorong diakuinya Hak Asasi Manusia, termasuk di dalamnya Hak Asasi Perempuan. Perempuan hak untuk berpartisipasi dan menyampaikan pendapat, hak untuk hidup, hak memiliki rasa aman, hak mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang layak.

Katanya, untuk memastikan pemenuhan hak dasar dan HAM, termasuk juga Hak Asasi Perempuan di Kabupaten Paniai, maka perlu adanya kerjasama dan sinergi yang baik antara para tokoh agama, tokoh adat, pemerintah daerah, dan juga LSM lokal maupun internasional serta seluruh elemen masyarakat baik laki-laki maupun perempuan. (yer)

BACA TRUZZ...- Festival Budaya Danau Paniai: “Memperkokoh Identitas Ke-Mee-an Orang Mee di Papua”

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut