Kebudayaan Papua Hadapi Masalah Pewarisan

Selasa, September 18, 2007

Jayapura (KPP)--Wakil Gubernur Papua, Alex Hesegem, menyatakan kebudayaan Papua saat ini memiliki masalah pewarisan. Sebab, potensi budaya hanya tersimpan pada orang tertentu, terutama orang tua.

"Orang muda cenderung meninggalkan akar budaya dan mengikuti tren global," katanya saat membuka Festival Adat Papua, kemarin.

Selain diikuti 14 kabupaten di Provinsi Papua, festival itu juga diikuti Kabupaten Manokwari yang kini menjadi wilayah Irian Jaya Barat. Festival yang akan berlangsung hingga 11 Agustus ini diikuti oleh 662 orang.

Menurut Alex, masih banyak potensi budaya yang belum tergali karena mayoritas penduduk Papua tinggal di kampung-kampung di pedalaman. "Harus dipikirkan, format baru pengembangan budaya yang tak terkikis oleh perkembangan zaman," katanya.

Menurut Ketua Panitia, Septinus Rumaseb, festival ini berisi seni tari, musik, dan sastra tradisional suku-suku di Papua. "Ada juga pameran makanan tradisional, benda budaya, dan obat tradisional," katanya.

Dalam festival ini, sejumlah penari lengkap dengan ikat kepala, bertelanjang dada dan mengenakan rok rumbai-rumbai menyambut para tamu menuju lokasi festival, Taman Budaya Kota Jayapura. Para tamu dan peserta juga mengikuti upacara mengunyah pinang. Pinang merupakan lambang perdamaian di Papua.
---------------------------------------
Sumber:Tempo, Sabtu, 25 Agustus 2007

0 komentar:

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut