PAUD Tentukan Kualitas Manusia Papua di Masa Depan

Rabu, Juli 08, 2009

Kualitas manusia Papua di masa depan sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan, khususnya pendidikan anak usia dini (PAUD) yang kita bangun saat ini. Hal ini bukan mengabaikan pendidikan formal dasar dan menengah. Tetapi, lebih karena anak usia 0-5 tahun usia emas dalam pengembangan otaknya.

Karena itu, jika kita punya keinginan mengubah masa depan Papua, maka yang harus ditangani lebih dahulu adalah anak-anak usia dini. Perhatian sudah harus dari dalam kandungan. Sebab, pendidikan anak usia dini adalah basis pendidikan pertama dan basis pendidikan yang utama.

Melalui anak usia dini bisa ditanamkan nilai-nilai budaya dan peradaban yang baik, karena anak usia dini merupakan usia emas dalam kehidupan manusia. Maka perhatian berbagai pihak, mulai dari keluarga, lingkungan, gereja, kelompok soial, LSM, dan pemerintah di tanah Papua adalah penting.

Pembangunan PAUD di tanah Papua harus didukung penuh oleh pemerintah. Dukungan itu dapat diwujudkan dalam komitmen politik dalam bentuk alokasi anggaran dalam APBD. Di samping itu, untuk mengembangkan PAUD di Papua perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti dari asosiasi pendidikan anak usia dini seperti Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Wilayah dan Forum PAUD yang diharapkan juga berperan besar dalam mengembangkan dan memajukan PAUD.

Juga, pemerintah harus mendukung de¬ngan¬ memberikan pembinaan di pusat PAUD yang ada tanah Papua mulai dari tingkat kampung sampai di tingkat provinsi. Hal ini dapat dilakukan dengan pusat PAUD di provinsi membina pusat PAUD yang berada di wi¬layah sehingga penyebaran dan pe¬merataan PAUD akan lebih cepat terlaksana.

Dalam pembangunan PAUD di tanah Papua perlu juga peran perguruan Tinggi. Perguruan tinggi seperti Universitas Cendrawasih bisa melakukan penelitian-penelitian sehing¬ga¬ hasil penelitian tentang PAUD dan pengembangannya bisa menjadi acuan bagi pengembangan PAUD di Papua yang disesuaikan dengan budaya setempat.

Dalam pengembangan PAUD di tanah Papua perlu juga diperhatikan budaya lokal termasuk bahasa daerah dan nilai-nilai baik yang dianut oleh masyarakat setempat. Dengan demikian, pembangunan PAUD itu akhirnya tidak hanya menciptakan anak-anak hanya pintar secara intelektual tetapi juga punya hati nurani dan wawasan kebudayaan Papua.

Jadi, intinya adalah membangun PAUD di tanah Papua adalah sama dengan membangun kualitas orang Papua untuk menghadapi masa depan. Membangun PAUD berarti kita menyiapkan anak-anak kita untuk menghadapi globalisasi dengan enteng. Tapi, PAUD yang bukan sekedar soal kuantitas – soal berapa-- tetapi PAUD yang berkualitas -- yang tidak menenggelamkan identitas dan harga diri kepapuaan anak-anak Papua di masa depan.
[Yermias Degei, Sekretaris Komunitas Pendidikan Papua]


BACA TRUZZ...- PAUD Tentukan Kualitas Manusia Papua di Masa Depan

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut