Nabire (Selangkah)--Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) secara resmi pada tanggal 24 Mei 2008, dengan rata-rata presentase kenaikan sebesar 27,8% dinilai benar-benar memberatkan rakyat kecil. “
Kenaikan BBM yang ketiga kalinya sejak zaman pemerintahan presiden SBY ini benar-benar membuat rakyat sedih. “
Hingga saat ini, di Nabire, walaupun belum ada penetapan resmi tetapi segala kebutuhan pokok serta ojek sudah naik. Harga ojek misalnya, yang sebelumnya Rp3000 sudah menjadi Rp5000. “Sekarang BBM naik mas. Kita juga beli bensin mahal jadi,” kata seorang tukang Ojek asal Jawa ini.
Mengapa BBM Naik?
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga BBM di tahun 2008. Pertama, dari sisi teknis, kelangkaan BBM terjadi karena supply BBM bersubsidi berkurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal dan nasional. Berkurangnya supply BBM disebabkan adanya program konversi minyak tanah ke gas LPG dan terjadinya goncangan harga minyak dunia. Kedua Meningkatnya harga minyak dunia sebesar 40% hanya dalam waktu empat bulan, menyebabkan kemampuan finansial Pertamina mengimpor minyak mentah dan BBM menjadi sangat terbatas. Akibatnya Pertamina tidak dapat memenuhi kebutuhan kilang minyaknya yang berdampak pada berkurangnya pasokan BBM. Dalam APBN 2007, alokasi BBM bersubsidi sudah dikurangi pemerintah dari semula 37,9 juta kilo liter pada tahun 2006 menjadi 36,9 juta kilo liter pada tahun ini.
Setelah BBM Naik otomatis diikuti dengan kenaikan sejumlah barang-barang kebutuhan pokok yang sekarang harganya sudah melambung menjadi semakin melambung. Semoga pemerintah mendengar jeritan masyarakat kalangan bawah yang semakin tertekan hidupnya. [yer/Selangkah]
0 komentar:
Posting Komentar