Kepala Subdin Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Marthen Sagrim, SKM, Mkes mengungkapkan, ketersediaan pangan di Provinsi Papua sudah cukup, namun dari sisi asupan gizi atau keanekaragaman gizi yang diberikan kepada anak-anak, sampai saat ini masih kurang.
Padahal, asupan gizi dalam masa pertumbuhan Balita ini sangat berpengaruh terhadap kualitas generasi muda ke depan.
"Di Papua ini ketersediaan gizi tidak ada masalah, tapi asupan gizi atau variasi pangan yang diberikan kepada anak ini masih kurang,"tuturnya saat ditemui Cenderawasih Pos di Kantor Walikota, Selasa (22/7), kemarin.
Disamping itu, masalah kematian ibu dan anak dalam proses persalinan di Papua juga masih perlu perhatian serius. Meski tidak mengungkapkan berapa data angka kematian ibu dan bayi di Papua, namun penyebab kematian ibu di Papua dalam proses melahirkan ini, disebabkan tiga hal yakni akibat pendarahan selama persalinan, anemia atau kekurangan darah dan pre eclamsia, persalinan beresiko tinggi karena tensi atau tekanan darah ibu yang tinggi.
"Untuk menekan angka kematian ibu dan anak di daerah ini, memang sangat dibutuhkan peningkatan capacity building atau peningkatan kemampuan aparat kesehatan yang bertugas di tengah masyarakat, khususnya di daerah pedalaman,"tuturnya yang menyatakan dalam rangka hari anak, kualitas kesehatan ibu dan anak ini juga harus jadi perhatian serius.
Oleh karena itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Papua ini mengungkapkan, penanganan masalah kesehatan keluarga ini memang harus terintegrasi antara program pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Mana yang merupakan kewenangan pemerintah pusat, kewenangan provinsi maupun kabupaten/kota, terutama dalam pemantauan upaya peningkatan kesehatan melalui Posyandu maupun unit pelayanan kesehatan ini.(tri)
-----------------------------------------------
Sumber: Cepos
Padahal, asupan gizi dalam masa pertumbuhan Balita ini sangat berpengaruh terhadap kualitas generasi muda ke depan.
"Di Papua ini ketersediaan gizi tidak ada masalah, tapi asupan gizi atau variasi pangan yang diberikan kepada anak ini masih kurang,"tuturnya saat ditemui Cenderawasih Pos di Kantor Walikota, Selasa (22/7), kemarin.
Disamping itu, masalah kematian ibu dan anak dalam proses persalinan di Papua juga masih perlu perhatian serius. Meski tidak mengungkapkan berapa data angka kematian ibu dan bayi di Papua, namun penyebab kematian ibu di Papua dalam proses melahirkan ini, disebabkan tiga hal yakni akibat pendarahan selama persalinan, anemia atau kekurangan darah dan pre eclamsia, persalinan beresiko tinggi karena tensi atau tekanan darah ibu yang tinggi.
"Untuk menekan angka kematian ibu dan anak di daerah ini, memang sangat dibutuhkan peningkatan capacity building atau peningkatan kemampuan aparat kesehatan yang bertugas di tengah masyarakat, khususnya di daerah pedalaman,"tuturnya yang menyatakan dalam rangka hari anak, kualitas kesehatan ibu dan anak ini juga harus jadi perhatian serius.
Oleh karena itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Papua ini mengungkapkan, penanganan masalah kesehatan keluarga ini memang harus terintegrasi antara program pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Mana yang merupakan kewenangan pemerintah pusat, kewenangan provinsi maupun kabupaten/kota, terutama dalam pemantauan upaya peningkatan kesehatan melalui Posyandu maupun unit pelayanan kesehatan ini.(tri)
-----------------------------------------------
1 komentar:
memang gizi kita mmprihatinkan ..l
Posting Komentar