Guru Adalah Jantung Sekolah

Senin, Juli 12, 2010

Bapak Dr.Fasli Jalal,Ph.D, Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Depdiknas sedang berbincang-bincang dengan salah seorang guru SD dari Pedalaman Yahukimo sesaat setelah membuka pelatihan Guru CPN SD dan PNS Kabupaten Yahukimo serta para Tutor dan Calon Fasilitator Desa Intensif (FDI) Se Kabupaten Pegunungan Tengah Papua yang berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 24-29 April 2006 di Wamena.

Dalam Upaya peningkatan mutu pendidikan di Papua, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas telah mengadakan pelatihan bagi Guru CPN SD dan PNS Kabupaten Yahukimo serta para Tutor dan FDI dari beberapa kabupaten di pegunungan tengah Papua yaitu Kabupaten Yahukimo, Jayawijaya, Tolikara dan Punjakjaya beberapa waktu lalu di Wamena.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh Ditjen PMPTK dan PLS Depdiknas Jakarta bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Propinsi Papua dan Kabupaten Yahukimo, dengan mendatangkan para pakar dan Dosen dari beberapa Universitas ternama di Indonesia antara lain Prof.Maaruf Akbar, Ketua Program Study PLS Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta, Dr.Usman Shihab,Guru Besar Universitas Negeri Islam Jakarta, Dr.Iwan Pranoto, Dosen Pasca Sarjana FMIPA ITB Bandung, Ir.Budi Pradsojo,M.Sc Pengajar Calon Peserta Olimpiade di Jakarta, Ibu Rusyah Guru SD Wonosobo dan juga sebagai salah satu konsultan di UNICEP Jakarta, Dra.Maria Heny Pratiknyo,MA Ketua Jurusan Antropologi Universitas Samratulangi Manodo,Drs.Ponco Sudaryanto,M.Sc,Widyaswara
LPMP Papua.

Menurut Fasli Jalal, Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan bahwa guru adalah jantung dari sebuah sekolah. Sekolah tanpa guru proses kegiatan belajar mengajar akan lumpuh total, dan sebaliknya sekolah memiliki guru dengan fasilitas sekolah yang memadai tetapi kemampuan untuk memanfaatkan fasilitas dan tidak mampu mempraktekkan kepada siswa didiknya atau tidak profesional maka akan sangat mempengaruhi mutu pendidikan itu sendiri. Guru yang kreatif dan profesional dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Papua sebagai alat/bahan pembelanjaran di sekolah, dan siswa akan lebih mudah dan cepat mengerti dan memahaminya.

Di beberapa daerah pedalaman di Indonesia termasuk Papua, banyak siswa yang sudah lulus SD masih belum bisa membaca, menulis dan berhitung. Untuk itu diharapkan kedepan bagi guru-guru yang akan ditempatkan ataupun yang sudah bertugas pada sekolah-sekolah yang berlokasi di daerah-daerah pedalaman perlu diberi berbagai informasi dan akses pengetahuan terkini yang berkelanjutan misalnya melalui pelatihan tanpa melupakan kesejahteraannya.

Pelatihan bagi guru CPNSD,Tutor dan FDI ini sebagai awal dan terus akan ditindaklanjuti oleh Pemerintah melalui Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Papua (LPMP) yang ada dengan memberdayakan KKG,MGMP dan KKS yang ada di setiap Kabupaten di Propinsi Papua serta terus di monotoring dan dievalusi bersama pemerintah daerah kabupaten dan kota. [Yanus]
------------
Sumber: http://pendidikanpapua.wordpress.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut