Yang Menjanjikan di Tahun 2010 : Beasiswa Kuliah sampai Lulus, judul Untuk 20 Ribu Orang

Rabu, Januari 06, 2010

Kabar gembira untuk siswa-siswi SMA sederajat yang lulus di 2010 ini. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menjanjikan beasiswa bernama BIDIK MISI bagi 20 ribu siswa di Indonesia yang berprestasi dan dari keluarga kurang mampu. Bentuknya jaminan biaya kuliah hingga tuntas, baik pada Diploma III, Diploma IV, ataupun jenjang Strata I. Bahkan biaya hidup per bulan pun turut dijamin.

Lebih menggembirakan lagi, siswa calon penerima bisa memilih maksimal dua program studi baik dalam satu perguruan tinggi atau di dua kampus yang berbeda. Sebanyak 104 perguruan tinggi negeri di Indonesia, baik yang bernaung di Departemen Pendidikan Nasional maupun Departemen Agama, telah terikat kerjasama sebagai penyelenggara beasiswa ini dan hampir semua program studinya boleh dipilih.

Terkait besaran beasiswa, dalam panduan yang dirilis Dirjen Dikti disebutkan besarnya mencapai Rp 5 juta per semester. Rinciannya; untuk biaya hidup ditetapkan dalam kisaran Rp 500 ribu sampai Rp Rp 700 ribu per bulan; sedang biaya pendidikan yang diterima oleh kampus penyelenggara dihitung dari setiap penerima berada dikisaran Rp 800 ribu – Rp 2 juta per semester.

Hampir semua kalangan kampus mengapresiasi program ini. Dr H Agus Maimun MPd, Pembantu Rektor III Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menilai program ini sebagai kebijakan yang revolusiner. Untuk kali pertama pemerintah memberikan jaminan biaya pendidikan sekaligus biaya hidup secara penuh bagi lulusan SMA untuk bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi.

“Dibilang revolusioner sebab beasiswa ini akan menepis anggapan bahwa untuk kuliah itu biayanya mahal. Istilahnya, anak sekolah sekarang belajar saja yang baik dan giat agar bisa berprestasi, urusan biaya untuk kuliah, negara sudah menanggung,” tegas Agus Maimun.

Pandangan serupa diungkap Prof Dr Ir Bambang Suharto MS, Pembantu Rektor I Universitas Brawijaya yang menilai beasiswa ini memiliki semangat memutus rantai kemiskinan. Dengan adanya jaminan dan kesempatan yang sama untuk kuliah, diharapkan ke depan ada perbaikan kualitas kehidupan bagi si anak sekali yang selanjutnya bisa mengangkat perekonomian keluarga.

“Bila kemiskinan lahir dari kebodohan maka beasiswa ini mencoba untuk memutus akarnya, yaitu kebodohan. Dengan kesempatan yang sama untuk bisa kuliah amat diharapkan ada kesempatan yang sama juga dalam memperbaiki kualitas hidup,” tegas Bambang Suharto.

Sayang sedikit, program beasiswa yang revolusioner dan lahir atas semangat mulia ini menyimpan kesan amat diskriminatif. Pasalnya tidak satupun perguruan tinggi swasta yang dilibatkan sebagai kampus penyelenggaran. Oleh praktisi pendidikan IKIP Budi Utomo Malang, Muhammad Yahmin MPd, ini menegaskan betapa pemerintah semakin tidak mengakui keberadaan PTS.

”Dalam UU BHP jelas disebut bahwa selain ada bentuk BHP Pemerintah, juga ada BHP Daerah dan BHP Masyarakat (dalam hal ini swasta –red). Adanya kebijakan yang tidak mengakomodir ketiga bentuk BHP ini tentunya sudah melanggar legal formal. Kenapa tidak sekalian saja diubah UU nya.” tegas Yahmin.
---------------
Sumber: http://www.koranpendidikan.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

aku berminat untuk ikut...
bagaimana ya caranya???

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut