Mental Guru Perlu Ditingkatkan

Minggu, Mei 03, 2009

Mantan ketua STIPER Ir.Stanis Leston mengatakan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Papua khususnya di wilayah pedalaman menghadapi tantangan yang cukup besar, khususnya dari guru-guru yang mengajar. Mental guru-guru perlu disiapkan dengan baik sehingga mereka siap mengajar di daerah pedalaman.
Selain itu, mental kendala lain adalah tofograpi Papua cukup sulit dijangkau baik melalui darat maupun transport udara. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Papua membutuhkan waktu dana yang cukup besar, jika ingin sejajar dengan daerah-daerah lain di Indonesia.

Dikatakan, berdasarkan pengalamannya pada tahun-tahun sebelumnya bahwa pendidikan di Papua ini harus dicoba dengan menyelesaikan kondisi objektif orang-orang Papua yakni bagaimana caranya anak-anak itu bisa masuk kesekolah dan bagaiman guru-guru dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.”Kondisi guru di Papua saat ini sangat lemah jika dibanding dengan tahun 1951-1961. Untuk bisa sama kualitasnya dengan daerah lain dalam mencapai pendidikan yang bermutu, maka dibutuhkan dana yang cukup besar dan waktu yang cukup lama,” jelas Leston, Sabtu (2/5) di Rumah Bina SMA Taruna Bhakti Waena.

Namun demikian ujar Leston, semua ini bisa terwujud asalkan didukung usah dan kemauan untuk berjuang keras, apalagi dengan kondisi ekonomi sekarang ini dan kondisi kultur dari pada orang Papua maka tidak sulit untuk meningkatkan mutu pendidikan di Papua. “Yang menjadi masalah adalah kita belum mengenal orang Papua, ini menjadi persoalan yang paling sulit dalam membangun di Papua khususnya dalam bidang pendidikan,” ujarnya.

Untuk itu, ada baiknya kita harus mengenal orang Papua lebih dalam, jika tidak mengenal orang Papua, maka kita akan kesulitan meningkatkan mutu pendidikan di Papua. Sebab orang Papua itu mempunyai budaya lain sekali dengan orang luar di Papua dalam segala bidang. Dalam bidang apapun terutama di bidang pendidikan hendaknya mengenali orang Papua lebih dahulu dan menjadi hal yang utama supaya dapat merencanakan pembangunan yang baik dan tidak mendapat kesulitan lagi khususnya di Papua ini dengan medan yang berat.

Untuk itu perlu ada pembinaan mental kuat bagi guru-guru supaya siap ketika ditempatkan di daerah pedalaman, mereka juga harus menunjukkan bahwa mereka mau berjuang untuk memajukan pendidikan di Papua.

Lebih lanjut dikatakan, masalah tenaga guru berdasarkan pengalamannya di Merauke disalah satu Yayasan pendidikan dan persekolahan Katolik kebanyakan guru-guru itu yang dapat menjalankan tugas dengan baik adalah mereka yang berada di sekitar kota, sedangkan untuk daerah pedalaman sulit dilaksanakan. Untuk itu, pemerintah hendaknya memberikan perhatian khusus bagi guru-guru yang bertugas di pedalaman supaya mereka dalam menjalan tugas dapat berjalan dengan baik.

Ia menilai mental guru-guru yang bertugas saat ini di pedalaman lemah di bandingkan dengan guru-guru pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab guru pada jaman dulu itu berada di hutan belantara dan setiap pukul 07.00 Wit pagi mereka sudah hadir di sekolah menjalankan tugas.”Tantangan bagi kita sekarang ini bagaimana membina guru-guru itu supaya mempunyai semangat dan mau bekerja dengan baik, dan mau tinggal dengan masyarakat,” ujarnya. (cr-47)
----------------------------
Sumber:Papuapos

0 komentar:

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut