Muntaber Serang Warga Paniai, 52 Orang Meninggal Dunia

Jumat, Desember 12, 2008

Paniai--Pos Kontak Biro Perdamaian dan Keadilan Gereja Kristen Papua di Nabire, Yones Douw mengatakan, dalam pekan terakhir (1 Desember s.d. 10 Desember 2008) kurang lebih 52 orang meninggal dunia akibat wabah Mutaber, Rabu (10/12). Namun, menurut pengamatan tim Dinas Kesehatan Kabupaten Paniai susah dikategorikan sebagai penyakit muntaber dan tidak teridentifikasi.

Yones mengatakan, wabah Muntaber itu terjadi di Desa Dagouto, Desa Uwamani, Desa Toko, dan desa Eduda, Kabupaten Paniai. Dilaporkan, 31 orang hingga saat ini dirawat intensif di RSUD Enarotali, Kabupaten Paniai.

“Jika tidak ada penangan segera dari pemerintah daerah, dipastikan jumlah korban terus meninggal. Karena wabah ini sangat cepat menyebar dari kampung ke kampung,” kata Douw ketika dikonfirmasi balik pada, Kamis (11/12) malam.

Kejadian itu dibenarkan oleh Fr.Oktovianus Pekei, Pr., Tim Pastoral Gereja Katolik di Enarotali. Dia mengatakan, wabah itu memang benar dan sedang berlangsung tetapi belum ada penangganan di beberapa desa wilayah Kabupaten Paniai.

“Tiga hari lalu (Senin, 8/12) sekitar 11 warga di pusat Kabupaten Paniai masuk rumah sakit dan beberapa warga lain telah meninggal dunia. Untuk itu, kami telah mengadakan rapat koordinasi untuk mengumpulkan informasi menyangkut kejelasan wabah muntaber ini,” kata Frater Oktovianus Kamis (11/12) sekitar pukul 11.30Wit.

Lebih lanjut Frater Oktovianus mengatakan, hingga saat ini RSUD Kabupaten Paniai berusaha menampung, namun banyak yang tidak tertolong. ”Muntaber ini mirip seperti wabah muntaber yang menyerang warga Kabupaten Dogiyai beberapa bulan lalu, sehingga perlu penanganan dari berbagai pihak,” kata Frater.
---------------------
Sumber: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12108

0 komentar:

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut