3 Ruang Kelas SD Santo Yakobus Dibongkar, 57 Murid SD Dipastikan Terlantar

Jumat, November 21, 2008

Sebanyak 57 Murid SD Santho Yakobus Honeylama, Kabupaten Jayawijaya terpaksa kehilangan tempat belajar. Sejak Senin (17/11) kemarin, gedung 3 ruang kelas, tempat mereka belajar di bongkar oleh pihak kontraktor pelaksana pembangunan 3 ruang kelas itu, yakni CV. Sudiang Jaya.

Pembongkaran dilakukan karena belum diselesaikannya pembayaran oleh kantor Dinas P dan K Kabupaten Jayawijaya senilai Rp 300 juta selaku instasi yang ditunjuk oleh pemerintah setempat menangani pembangunan tiga ruang kelas tersebut.
Dari pantauan Cenderawasih Pos dilapangan, puluhan murid SD sekolah tersebut hanya menatap sedih gedung sekolah mereka dibongkar, begitu juga dewan guru yang ikut menyaksikan langsung jalannya pembongkaran itu. Ruang kelas yang dibongkar yakni ruang kelas 4, 5 dan 6.

Dengan pembongkaran itu, dikhawatirkan masa depan pendidikan ke 57 di SD itu terancam tersendat ditengah jalan, apalagi ujian semester dan ulangan umum sudah diambang pintu.

Dinding sekolah yang terbuat dari papan dibongkar satu demi satu. Para murid dan dewan guru yang menyaksikan peristiwa itu tak bisa melakukan apa-apa. Tampak dari wajah lugu para murid itu ada yang tak kuasa menahan tangis, beberapa siswa bahkan menagis dengan suara keras sambil berteriak lantang “Jangan dibongkar, kami mau belajar dimana,”.

Suara mereka tidak digubris. pihak kontraktor tetap membongkar tiga bangunan ruang kelas yang sudah berdiri sejak tahun 2003 lalu itu. “ Saya tetap akan membongkar tiga ruang kelas yang sudah selesai saya bangun sejak tahun 2003 lalu namun pembayarannya belum diselesaikan leh dinas P dan K sampai hari ini ( kemarin, red),” tegas Muhammad Amin Pimpinan CV. Sudiang Jaya kepada Cenderawasih Pos disela-sela melakukan pembongkaran.

“ Bangunan tiga ruang kelas itu sudah selesai saya bangun sejak 5 tahun lalu tepatnya padatahun 2003, namun pihak dinas P dan K sampai detik ini belum juga menyelesaikan pembayarannya,” kata Amin bernada kesal. “ Coba bayangkan selama 5 tahun saya sudah bersabar agar pihak dinas P dan K menyelesaikan pembayaran itu, namun belum juga dilakukan,” tambahnya.

Dikatakan, dirinya memberikan batas waktu sampai akhir November 2008, jika pihak dinas P dan K tidak ada tanda-tanda untuk menyelesaikan persoalan ini, dengan sangat terpaksa tiga ruang SD. YPPK Santo Yakobus yang sudah dibangunnya itu dibongkar.
Peristiwa pembongkaran tiga gedung ruang kelas itu nampaknya mengundang perhatian serius Kepala Dinas P dan K Kabupaten Jayawijaya, Daniel Tabuni yang langsung turun ke lokasi.

Terjadi dialog yang cukup alot antara kepala dinas dan pihak kontraktor. Meskipun demikian, tak membuahkan hasil alias belum ada titik terang tentang penyelesaian pembayarannya. Kepala dinas P dan K Daniel Tabuni hanya bisa berjanji kepada pimpinan CV. Sudiang Jaya untuk menyelesaikan permasalahan itu dalam waktu dekat ini. “ Saya akan sampaikan hal ini kepada bupati selaku pimpinan tertinggi untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut, agar permasalahan ini bisa terselesaikan secara tuntas,” ujar Daniel.

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah SD. YPPK Santo Yakobus Rafael kepada koran ini menuturkan, mereka tidak bisa berbuat apa-apa bila pihak kontraktor membongkar tiga ruang kelas yang sudah digunakan dalam proses belajar mengajar selama ini. “Pihak sekolah jelas sangat dirugikan dengan aksi pembongkaran itu, karena anak-anak tak bisa belajar lagi, lantas akan dikemanakan 57 murid saya yang sebentar lagi ujian,” tegas Rafael.

Mereka berharap, pihak Dinas P dan K segera dapat menyelesaikan permasalahan ini secara tuntas.” Bila tidak konsekuensinya sudah jelas sebanyak 57 murid bakal tak naik kelas dan tidak lulus ujian karena tidak mengikuti ulangan dan ujian semester,” imbuhnya. (jk)
---------------------------------
Sumber:http://www.cenderawasihpos.com/lintas.php

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ae.... tyank motok...
an nair yah...
macam masuk ke prasaan yang paling dalam skali...
trim krna su angkat berita ini..

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut