VIRUS HIV DAN AIDS MELANDA RAS MELANESIA

Selasa, Mei 20, 2008

Oleh Ones Madai*)

Dalam perkembangan dunia yang berera-globalisasi ini semakin banyak negara yang berkembang secara pesat mengikuti rotasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan ada pula Negara yang laju perkembangnya tidak begitu cepat dalam arti infrastrukturnya tidak memadai dan pula kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak berkembang sehingga pembangunan tidak merata sampai ke kalangan masyarakat jelata.

Dalam perkembangan era–globalisasi ini ras Melanesia termasuk daerah yang perkembangannya sangat pesat dan mampu menyesuiakan dengan perkembangan dunia modern namun sayangnya yang berkembang di bangsa Melanesia adalah virus HIV dan AIDS yang bisa mengapuskan dan memusnahkan kaum kulit hitam dari tanah leluhur yang terletak di ufuk timur Indonesia sedangkan untuk perkembangan infrastruktur di tanah papua sangat minum jika di pandang dari sisi pembangunan dan kemajuan daerah.

Ras Melanesia merupakan salah satu ras yang terletak di ufuk timur Indonesia dengan kekayaan alam yang berlimpa (SDA) dengan sumber daya manusia (SDM) yang relative rendah di bahwa standar ketuntasan namun untuk memajukan hal tersebut kita harus memperhatikan laju perkembangan yang sementara mereja lelah di kalangan masyarakat yaitu virus HIV dan AIDS yang nantinya menjadi masalah yang sangat serius dan tidak bisa di atasi oleh manusia di muka bumi.

Menurut data desember 2007 jumlah pengidap HIV AIDS di tanah tercinta ini adalah berjumlah 3629 orang, yang sementara yang berpegang dan berperan penting yang menduduki sebagai juara pertama adalah kabupaten mimika dengan jumlah pengidap 1478 orang dan yang memegang urutan kedua adalah kabupaten merauke dengan jumlah pengidap 969 kemudian kabupaten / kota lain yang berada di ufuk timur Indonesia di bandingkan dengan data bulan juni 2007 menunjukkan jumlah pengidap 3377 maka jumlah penghidap virus ini, perkembangan sangat luar biasa. Jumlah tersebut tidak termasuk dengan wilayah papua barat hingga sampai saat ini belum memperoleh data dan informasi secara lengkap.

1478+969+…..=3629 saya sangat bangga jika penjumlahan tersebut menandakan bahwa seseorang yang mengikuti perlombahan olimpiade matematika atau ilmu hitung lainnya sehingga orang tersebut berusaha untuk mengkalkulasika di depan public, namun symbol kalkulasi tersebut menandakan bahwa jika kaum kulit hitam tidak tanggapi dengan serius maka pada suatu saat akan tersendap virus tersebut sehingga tinggallah nama kulit hitam di tanah papua dan menjadi sejarah bagi orang – orang yang akan berdomisili di daerah tersebut.

Maka dari itu kita sebagai kaum intelek saya harap semua bisa bersosialisasikan ke masyarakat kecil dan jelata di dusun – dusun maupun di kampung – kampung karena sebagian dari penduduk melanesia belum pahami efek samping dari pada virus HIV AIDS tersebut sehingga sebelum mereka keluar dari dusun ke kota akan timbul suatu kesadaran dan kewaspadaan dari batinnya sehingga akan berfikiran bahwa “virus HIV AIDS adalah bisa mematikan kami dan tidak ada obatnya”

Mari Brantas HIV dan AIDS di Tanah Papua: Panggilan Jiwa Kaum Intelektual

Panggilan Allah kepada manusia tidak lagi dalam bentuk mimpi seperti zaman dahulu namun panggilan Allah Nampak dalam kebutuhan manusia dan masalah yang harus di selesaikan. Apakah kita peduli atau tidak panggilan itu kembali ke kepribadian anda sebagai seorang kaum intelektual. Salah satu jalan untuk membebaskan bangsa Melanesia kembali pada kepribadian kita apaka kita mau membebaskan masyarakat kita yang sedang tangis untuk menanti kapan kita selesaikan masalah HIV AIDS yang sedang terjadi di tanah tercinta ini, karena beberapa LSM yang ada di papua kerjanya tidak nyata, kenapa saya bilang kerjanya tidak nyata karena jika ada LSM maka informasi tentang penanggulangan dan pencegahan HIV AIDS sudah sampai ke kalangan masyarakat.

Kita sebagai kaum intelek marilah kita intervensi dalam menangani kasus ini karena virus HIV AIDS ini yang melanda ras Melanesia dari muka bumi. Jika kita intervensi dalam masalah sumber daya manusia maupun sumber daya alam tanpa memperhatikan virus HIV AIDS maka efek samping yang terjadi adalah sangat besar di bandingkan dengan masalah – masalah lain. Masalah yang paling pokok adalah brantas HIV AIDS di papua, pembicaraan yang sering orang bicarakan di kalangan masyarakat adalah “Jika ada orang maka yang lainnya mudah di atur dengan intervensi manusia “.

Kaum intelek sebagai ujung tombak untuk keluar dari berbagai permasalahan yang terjadi di kalangan masyarakat, keadaan demikian kita sebagai kaum terpelajar rasa terpanggil dan memiliki akan berkembang di lingkungan di mana kita berdomosili. Maka itu marilah kita sosialisasikan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS di mana dan kapan saja ( ONLINE ). “IKA ANDA MENYOSIALISAKAN KEPADA SATU ORANG MAKA ANDA MENYELAMATKAN SERIBU JIWA RAS MELANESIA

*)Anggota PEER EDUCETER

0 komentar:

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut