Mahasiswa dan LSM:

Senin, Mei 05, 2008

“Hans Magal Memiliki Kemampuan untuk Mengubah Mimika”

Nabire/Manokwari--Pemilihan kepala daerah (Pilkada) bupati dan wakil bupati
kabupaten Mimika tinggal hitungan jari. Empat pasangan calon bupati dan
wakil bupati Kabupaten Mimika periode 2008-2013 sepakat mematuhi
aturan yang berkaitan dengan kampanye terbuka yang dimulai 28 April
hingga 14 Mei 2008 melalui rapat Pleno KPU yang digelar di aula Hotel
Serayu, Sabtu (19/4) lalu.

Berkaitan dengan Pilkada itu, berbagai kalangan di Papua dan luar Papua
(mahasiswa) dan Lembaga Swadaya Masyarakat—LSM) mengatakandukunganya kepada
pasangan calon Bupati nomor urut 2, Hans Magal, SP - H. Sutoyo, Amd.untuk menjadi
bupati dan wakil bupati periode 2008-2013 Kabupaten Mimika.

Pasangan yang diusung oleh Koalisi Mimika Bangkit, yang terdiri dari PKS, PPDI,
PKPB, Parta Demokrat, PNI Marhaenis, dan PNBK ini dinilai memunyai
kemampuan untuk melakukan perubahan dalam berbagai bidang.

“Saat ini rakyat Mimika membutuhkan pemimpin muda yang realistis, bijaksana, 
energik, memahami rakyatnya, serta yang memunyai jaringan yang luas.
Jadi, kemampuan itu
telah dimiliki oleh sosok Hans Magal. Intinya,
Hans Magal memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan,”
kata salah satu aktivis LSM wilayah Teluk Cenderawasih via
telepon selulernya, Senin (5/5).
 Pada kesempatan yang berbeda, Koalisi Mahasiswa Papua Jawa dan Bali
Peduli Timika juga mengatakan dukunganya pada pasangan Hans Magal.
“Rakyat Mimika telah belajar dari masa lalu. Kini rakyat
Mimika butuh bukti, bukan janji-janji seperti pendidikan gratis,
kesehatan gratis, dan lain-lain yang selama ini tidak pernah terjadi,” katanya.
“Kami menilai Hans Magal adalah sosok pemimpin yang realistis dan memiliki 
kemampuan untuk bangkitkan rakyat Mimika yang telah lama tertidur dari
berbagai aspek. Dia (Hans) adalah sosok yang berjiwa perubah.
Kami yakin, dia bisa melakukan perubahan, maka kami mengatakan
dukungan kami secara resmi,” kata ketua koalisi yang namanya tidak mau diekspos.

Angelina Beanal, berkomentar suku Amungme Kamoro harus tahu sosok yang akan
mengubah kondisi mereka. Artinya harus mengenal baik-baik kira-kira pemimpin
siapa yang mampu mengubah kehidupan mereka yang terbelakang dari berbagai sisi.
Rakyat juga harus tahu pemimpin yang baik dan buruk.
Maka dari itu saya senang sekali mendengar nama Hans Magal yang dicalonkan.
Namun, untuk semuanya kita hanya bisa serahkan pada yang Maha Kuasa, katanya berharap.

Seperti yang dikutip wikimu. com, P.Rafael.Yosef.S mengatakan,
kabupaten Mimika sangat membutuhkan seorang pemimpin yang mau
memikirkan masa depan generasi penerus Papua. Sumber Daya Manusia (SDM)
Papua sangat rendah sekali, saya tidak bisa bayangkan apa yang sedang dan akan terjadi
ke depan jika rakyat tidak memikirkan baik-baik.

“Lihat saja para pemulung anak-anak Papua semakin bertambah berkeliaran
sejak pagi sampai malam. Itu berarti anak-anak Papua tidak ada yang mau
mimikirkan masa depan mereka. Bagaimana nasip mereka ke depan hari?
Mereka tidak sekolah. Pertanyaan siapa yang bertanggungjawab masa
depan anak-anak Papua?,” katanya.

Dia mengatakan, pemimpin ke depan adalah pemimpin yang mengutamakan
pembenahan dan penataan pendidikan orang Papua asli. Anak-anak Papua berhak
mendapatkan pendidikan dasar sampai ke perguruan tinggi sebagai dasar dan
persyaratan proses penciptaan SDM yang cerdas dan mandiri.

Harapnya adalah asli di suatu saat dapat berperan dalam kegiatan menggali
kekayaan sumber alamnya sendiri dan dapat menikmati hasil kekayaan buminya sendiri.
Selama ini orang Papua asli hanya sebagai penonton dan mengharapkan
kemurahan hati dan pemberian dana 1 porsen saja.

Jadi, katanya pemimpin yang dapat menyelamatkan masa depan orang Papua
adalah pemimpin yang tidak terikat dengan MOU-MOU, hutang budi pada
partai-partai, money politik, kepanjangan kekuasaan dan lain-lain.
Pemimpin unuk rakyat, bukan rakyat untuk pemimpin. Dicari seorang
Pemimpin seperti lilin dan mempunyai konsep misi penyelamatan masa depan SDM Papua.

Sementara itu. Agustinus Takati mengatakan, saya sebagai anak asli Timika yang
sangat peduli, mengganjurkan buat siapa saja yang ingin menjadi bupati di
periode ini agar memikirkan perubahan kesejahteraan masyarakat dan
tingkatkan pendidikan yang masih terbelakang.

Dari Nabire, Engelbertus Pr Degey juga berkomentar, Hans Magal bukan
karena teman saya, tetapi saya pikir Hans bisa ditegur oleh kalangan mana saja.
Walaupun tidak jadi bupati, Hans tetap akan diterima oleh orang
Mapia, Paniai, Amung, Kamoro, Jawa atau suku mana saja yang ada di Timika.
Jadi, seandainya kalau Hans terpilih, maka lempar dia dengan batu kalau
tidak mendengar jeritan rakyat. Hans akan rasakan lemparan batu itu.

Penulis muda Papua Yakobus Dumupa juga ikut berkomentar. Kata dia,
kabupaten rakyat Mimika membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan
untuk melakukan perubahan. “Setuju kalau orang Amungme jadi Bupati.
Terutama nama Hans Magal yang sedang muncul, adalah anak muda yang bisa
diandalkan bangun kota Timika yang dihuni berbagai suku di dunia,”
demikian kata penulis buku Berburu Keadilan di Papua dan tiga buku lainnya itu.

Sekjen AMPTPI: Masyarakat Mimika Butuh Pemimpin Baru 
Sementara itu, sekretaris Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah se-Indonesia (AMPTPI),
Markus Haluk mengatakan, masyarat Mimika saat ini butuh pemimpin yang baru.
Pemimpin yang baru artinya, pemimpin yang belum ternoda.
Demikian kata Markus Haluk di sela-sela Rakernas AMPTPI di Manokwari, Senin (5/5).
Haluk mengatakan, para pemain lama sudah ternoda dan bersekongkol dengan pihak lain.
Pemimpin lama telah terkontaminasi dengan permainan-permainan busuk. Kini rakyat
butuh figur yang mampu membawa rakyat Mimika dan Papua ke arah yang lebih baik.
Lebih baik tidak hanya kata-kata manis dalam kampanye tetapi pemimpin yang mampu
merealisasikannya.
 “Saya yakin masyarakat Mimika sudah tahu pemimpin mereka yang baru.
Mereka juga telah belajar dari masa lalu. Sudah cukup rakyat telah menderita
di atas tanah mereka. Siapa lagi yang akan membela dan membangun mereka,
kalau bukan figur baru yang muda dan energik, “ kata Hans serius.
 Dia melanjutkan, Hans Magal adalah figur kader terbaik AMPTPI yang memahami kondisi
rakyat Timika. Saya secara pribadi dan AMPTPI mendukung mendukung
Hans dengan segala kekuatan kami. Hans ada di hati kami. Kami yakin dia (Hans:red)
mampu membawa warna perubahan di Timika. Dia adalah figur kaum muda yang maju
dengan murni,” kata Haluk.
 Haluk berharap, dalam kanpanye, para kandidat perlu menjaga keamanan dan
ikuti aturan-aturan demokrasi. “Saya berharap para kandidat menjaga keamanan
dengan mematuhi nilai-nilai demokrasi. Juga jangan provokasi masyarakat
karena Mimika adalah daerah rawan konflik. Saya juga berharap rakyat
Mimika jangan terprovokasi dan pilihlah sesuai hati nurani,” kata Markus.
[yer/selangkah] ***

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Memag Hans adalah anak muda yang punya kemampuan. Saya secara pribadi setuju. Rakyat Timika pasti tahu pemimpin mereka. Sepakat. Selamat berkompetisi secara sehat. Harapan saya para kandidat jangan provokasi rakyat. Salam.

Jogja
Amole

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut