SMA Adhi Luhur Gelar Open House

Jumat, April 11, 2008

Muji Santara: Kegiatan Ini Media Lain Pembelajaran

Nabire (Selanglah)--Kolese Le Cocq d’Armandville SMA Adhi Luhur Nabire menggelar kegiatan Open House (OH), Sabtu, (5/4). Kegiatan OH ini adalah kegiatan tahunan SMA Adhi Luhur yang intinya adalah praktik ekonomi prinsip dagang dan pameran ilmu pengetahuan. Pelaksanaan OH ahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena diadakan juga pameran buku sekitar 6300 judul buku bermutu.
Kegiatan OH dimulai pukul 09.00 WIT dengan upacara singkat yang antara lain adalah laporan ketua panitia dan sambutan singkat kepala SMA Adhi Luhur. Kegiatan OH tampak dipadati para siswa SMA dari sekolah lain seperti SMA Negeri I, SMA YPK, SMK Negeri I dan lainnya serta anak-anak SMP datang secara berkelompok. Terlihat juga para wali murid dan alumni SMA Adhi Luhur di sana.
Kegiatan OH di dalamnya terdiri dari dua kegiatan besar, yaitu praktik ekonomi dagang dan pemeran ilmu pengetahuan. Praktik ekonomi dagang misalnya, siswa SMA Adhi Luhur dibagi dalam 13 kelompok dan mereka membuka warung makan selama sehari. Mereka (para siswa Adhi Luhur: red) menawarkan berbagai menu makanan dan minuman, misalnya nasi ayam, nasi ikan, roti bakar, es kelapa, es buah es jeruk dan lainnya.
Sementara pameran ilmu pengetahuan terlihat beberapa stand, misalnya Stand Geografi, Stand Bahasa Inggris, Stand Jurnalistik, dan pameran buku. Pameran buku, misalnya, beberapa wali murid berkomentar, buku-buku yang dipamerkan benar-benar bermutu.

”Saya merasa seakan-akan mengunjungi pameran buku di Gramedia Jakarta. Buku-bukunya lengkap dan juga bermutu. Ada buku tentang pendidikan, ekonomi, politik, sastra, buku-buku keterampilan. Pokoknya, saya lihat lengkap semua,” kata salah satu wali murid spontan seraya menunjuk ke salah satu buku.

Beberapa mahasiswa Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) justru berharap perpustakaan SMA Adhi dibuka untuk umum. ”Dibuka untuk umum boleh, supaya kami juga datang membaca di sini. Soalnya, kadang-kadang kesulitan mencari sumber bila ada tugas dari kampus,” kata salah satu mahasiswi USWIM di sela-sela OH.

Cikal-Bakal OH
Kegiatan OH di SMA Adhi Luhur bermula dari percikan pertanyaan: Bagaimana pola pendidikan bermutu diterapkan di sekolah-sekolah menengah? Percikan pertanyaan itu muncul karena keprihatinan terhadap mutu pendidikan. Sekolah dicurigai hanya sebagai kios penjual ijazah. Orang tua atau wali murid membayar biaya sekolah untuk mendapatkan ijazah tanpa memedulikan proses belajar mengajar yang menekankan pendidikan anak seutuhnya (PAS).

Penanggung jawab kegiatan OH, Pastor Cristophorus Aria Prabantara, S.J. kepada media ini mengatakan, pendidikan anak seutuhnya (PAS) tidak terletak pada sisi kognitif dan selembar kertas pengakuan kelulusan. Pendidikan yang bermutu senantiasa memerhatikan seluruh isi manusiawi dan proses menuju hasil yang optimal.
”Adhi Luhur mencoba menjawab keprihatinan tersebut antara lain dengan mengadakan pameran pendidikan yang selama ini kami terapkan. Kami hendak memperkenalkan model pendidikan yang menyentuh sebanyak mungkin sisi manusiawi,” kata penanggungjawab kegiatan OH yang sering disapa Pastor Tito itu.
Melalui kegiatan Open House, katanya, ingin mencoba terbuka untuk dikenal dan mengenal. ”Harapannya, kami semakin dikenal sedemikian rupa sehingga orang-orang muda yang tinggal di Nabire tidak ragu untuk masuk mengalami sendiri kegiatan belajar mengajar di SMA Adhi Luhur, tidak takut untuk berkembang di dalamnya,” jelasnya.
Kepala SMA Adhi Luhur, Pastor J. Muji Santara, S.J. menambahkan, kegiatan OH merupakan media lain pembelajaran. ”Kegiatan ini diadakan dalam rangka mengaplikasikan hal-hal yang diperoleh dalam kelas sesuai dengan bidang masing-masing. Juga untuk menemukan relasi antardisiplin ilmu. Sifatnya itu yang lebih bebas, kreatif, dan argumentatif. Pedagang kecil mencari untung dan mengola secara matematis. Itu yang dimaksud argumentatif,” kata Pastor Muji.

Wakil ketua panitia, Trisia Ancelina Tekege siswi kelas XI Wangari Maathai mengatakan, dirinya sebagai panitia awalnya ragu-ragu untuk menyukseskan kegiatan OH, tetapi akhirnya sukses.
”Awalnya, kami bingung, tetapi setelah kami jalani proses ini tidak papa juga. Kami benar-benar dipacu untuk berproses. Kadang-kadang capek tetapi senang juga, karena bisa belajar banyak hal. Bisa belajar berbicara, belajar memimpin, belajar mencari uang, belajar melobi dan lainnya. Pokoknya, banyak hal yang kami dapatkan baik dalam proses persiapannya maupun pada acara puncaknya,” kata Ance dan Donna. (yer)

-----------------------------------------------------------
Keterangan Foto:

Foto 1: Tampak ucapan selamat datang pada kegiatan OH di depan gedung kantor SMA Adhi Luhur (Foto:yeridegei).

Foto 2: Seorang polisi lengkap berpakaian dinas dan beberapa siswa SMP asyik membaca buku di perpustakaan pada pameran buku pada OH SMA Adhi Luhur (Foto:yeridegei).

Foto 3: Salah satu siswa kelas XI IPA Neil Amstrong, Eris S. menjelaskan proses terjadinya gempa bumi kepada para pengunjung OH (Foto:yeridegei).

Foto 4: Tampak beberapa judul buku dari ribuan buku yang dipamerkan pada OH(Foto:yeridegei).
----------------------------------------------------------

0 komentar:

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut