Kaum Hawa Harus Perjuangkan Persamaan Gender

Jumat, Januari 18, 2008

Timika (KPP)- Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indonesia masih tergolong tinggi, termasuk di kabupaten Mimika yang pada umumnya di picu akibat minimnya pengetahuan perempuan tentang hukum dan hak kaum wanita dalam kelompok adat. Mengatasi semakin meluasnya KDRT kedepan perlu dilakukan sosalisai dan koordinasi bagi kaum hawa ini muali dari tingkat daerah hingga tingat pusat.

Menurut Direktur Eksekutif Pusat Pemberdayaan Perempuan Dalam Politik (P3DP), Titik Sumbung S.H,MPA kepada Papua Pos di Hotel Serayu, Timika, Rabu (30/8), mengatakan, banyak kasus tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia yang berkerja di luar negeri bagi mengalami tidak kekerasan dari majikannya, belum lagi yang terjadi dalam lingkungan keluarga. Oleh sebab itu, P3DP terus mendukung kaum perempuan agar bisa lepas dari KDRT dan bisa tampil kepermukaan, dengan menggelar kegiatan pelatihan fasilitator di segi pendidikan politik bagi kaum hawa secara umum di seluruh Indonesia termasuk di kabupaten/kota se-Papua.

“ Dengan adanya kegiatan sosalisasi P3DP seperti ini mudah-mudahan bisa memberikan dampak positif terhadap pola pikir bagi kaum perempuan,” ujar Titi. Titi juga mengatakan, bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan agar kaum perempuan bisa tampil di semua sector, sehingga kaum perempuan bisa sejajar dengan kaum adam. Bahkan kaum perempuan yang ada di pusat sering melakukan Shearing dengan anggota DPR-RI, supaya kedepan porsi perempuan tetap dapat di perhitungkan dalam pembangunan.

Jika dilihat dari jumlah penduduk Indonesia dimana lebih banyak perempuan, maka pada pemilu legislative tahun 2009 mendatang kaum perempuan di harapkan lebih banyak yang duduk di kursi legislative. Hal ini dimaksudkan agar semua suara perempuan dapat terwakilkan di legislative yang mengambil suatu keputusan. Dan bagi perempuan yang duduk di kursi legislatve natinya bisa memperjuangkan kaum perempuan dalam pembentukan prodak hokum yang akan memberikan perlindungan bagi kaum hawa itu sendiri, ungkapnya.

”Saya berharap kepada kaum perempuan di kabupaten Mimika ini yang telah memdapatkan pelatihan pendidikan politik, dapat melakukan sosalisasi dan kordinasi yang baik kepada kaum perempuan yang lainnya. Kalau selama ini perempuan hanya sebagi pendengar saja, maka kedepan kaum perempuan harus bisa sebagai pengambil suatu keputusan,” harap Titi.**

---------------------------------------
Sumber: http://www.papuapos.com/new/index.php?main=fullberita&id=4356

0 komentar:

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut