Yang Penting S1, Mutu Nanti Dulu

Minggu, November 25, 2007

Oleh: Chairoel Anwar

Kepulauan Riau, Program kualifikasi guru sudah digariskan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) melalui Ditjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK). Dengan demikian, kualitas guru diharapkan meningkat.

Alhasil, dengan guru bermutu, kualitas pendidikan juga terdongkrak. Program yang dananya bersumber dari tiga anggaran (APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota), belakangan terus digiatkan. Demikian di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Maklum, dari sekitar 19-an ribu guru, sebagian besar guru di Kepri masih di bawah strata 1. Terbanyak di jenjang pendidikan dasar. Data Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri tahun 2006 memaparkan, 95,26% guru SD belum S-1. Sementara, di jenjang SLTP ‘tinggal' 69,61%. Sedangkan, di jenjang SMA/SMK, hanya 37,24% guru yang belum S-1.

Dua tahun terakhir, setiap tahun Pemprov Kepri mensubsidi 600 orang guru untuk mulai meningkatkan kualifikasi akademiknya. Masing-masing Kabupaten/Kota mendapat kuota 100 orang. Setiap guru yang terpilih, dijatah beasiswa sebesar Rp 3 juta per tahun. Paling tidak, diharapkan pada tahun 2015 semua guru di Kepri sudah mengantongi ijazah S-1 yang relevan. Misalnya, guru yang ijazah D3-nya bahasa Inggris, juga harus melanjutkan S-1 bahasa Inggris."Untuk saat ini, kita tak usah dulu bicara mutu guru.

Yang penting, semua bisa S-1 dulu," demikian Ibnu Maja, Kepala Dinas Pendidikan Kepri. Selain itu, bagi guru yang sedang meningkatkan kualifikasi akademiknya, jangankan untuk meningkatkan mutu, selama kuliah pun mereka sudah kerepotan.

"Kalau guru kuliah sambil mengajar, sulit bagi mereka untuk memikirkan konsep peningkatan mutu di kelas. Tugas sebagai guru sudah banyak, ditambah lagi tugas sebagai mahasiswa. Mereka juga dikejar terget lulus," ucap Maja. Saat ini, imbuhnya, yang terpenting adalah guru-guru di Kepri harus sudah punya ‘SIM' untuk mengajar. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mensyaratkan kualifikasi tersebut. "Paling tidak, mutu guru baru bisa terlihat setelah tahun 2010-lah," ujar Maja.
-------------------------------------------
Sumber image: worldpress.com via wikimu.com

0 komentar:

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut