Banyak Cerita Rakyat Belum Digali

Selasa, November 13, 2007

Provinsi Papua yang kaya akan budaya dan berbagai keunikan cerita rakyatnya, ternyata semua itu belum sepenuhnya tersentuh dan digali secara maksimal, dimana dari sekian banyak suku yang terdapat di Papua baru sekitar enam cerita rakyat yang dibuat buku.

Hal ini diakui Kasubdin Bina Bahasa Sastra dan Sejarah Dinas Kebudayaan Provinsi Papua, Drs. Masmur Asso, MA yang mengatakan bahwa sejak mulai tahun 2003 hingga 2007 ini, terdapat enam buku yang memuat cerita rakyat dari sejumlah daerah di Papua.
“Memang untuk pembuatan dan penyusunan cerita rakyat di berbagai daerah yang terdapat di Papua ini belum sepenuhnya digali, dan hingga kini baru terdapat enam cerita rakyat yang telah berbentuk buku,” ujarnya pada Papua Pos ketika ditemui diruang kerjanya, Senin (29/10) kemarin.

Dikatakan, dari keenam buku yang berisikan cerita rakyat di berbagai daerah meliputi, cerita rakyat ungkapan pribahasa daerah orang Beliem dan cerita rakyat dan ungkapan pribahasa orang Depapre yang dibuat pada tahun 2003, sedangkan pada 2004 dibuat cerita rakyat orang Nabire dan Enorotali.Pada tahun 2005 dilakukan penelitian terhadap pembuatan cerita rakyat orang Biak, dan pada tahun 2006 dicetak sebuah buku cerita rakyat orang Biak, juga pada tahun yang sama terdapat pembuatan buku cerita bagi masyarakat Kamoro dan Amungme.

Sedangkan untuk tahun ini, direncanakan cerita rakyat orang Serui sedang berjalan dengan tahapan pembuatan dan mencetak buku tersebut.Dijelaskan pula, hambatan yang dialami Dinas Kebudayaan dalam penggalian cerita rakyat yang dimiliki setiap daerah ialah, selain masalah dana ada sebuah ikatan dari suatu daerah terhadap cerita yang diinginkan, semacam ada kesakralan atau yang menyangkut dengan religius suatu daerah tertentu, dimana jika sejarah dari cerita yang diinginkan diberitahu maka yang menceritakan konon akan meninggal dunia.
“Jadi selain masalah keterbatasan dana, ada pula hambatannya mengenai pendataan atau penelitian terhadap cerita rakyat tidak dapat sepenuhnya dilakukan, masih ada yang bersifat sakral dan relegi terhadap menginformasikan sejarah di setiap daerah dengan konsekuensi yang tidak sembarangan,” pungkasnya.Meskipun begitu, pemerintah melalui Dinas Kebudayaan akan terus berupaya untuk terus menggali berbagai sejarah dan cerita rakyat lainnya disetiap daerah di Papua, sehingga kebudayaan di Papua semakin kental.**
--------------------------------------------
Sumber: http://www.papuapos.com/new/index.php?main=fullberita&id=4739

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Salam...


Saya sedang mencari beberapa cerita rakyat dari Papua. Jika punya info lebih kabari saya ya. Thx.


_dee_

Posting Komentar

Mendukung Gerakan "One People, One Book, One Heart for Papua" yang di Lakukan oleh LPP. Kami kumpulkan buku baru dan bekas untuk bangun perpustakaan di Papua. Di Jakarta dan sekitarnya hubungi Johanes Supriyono, email:
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
 
 
 

Visitors

Pengikut